Kulit adalah salah satu material yang sering digunakan dalam pembuatan berbagai produk, termasuk pakaian, sepatu, bahkan furnitur rumah tangga. Namun, memilih antara kulit sintetis dan kulit asli bisa menjadi keputusan yang sulit bagi banyak orang. Pasalnya, baik kulit sintetis maupun kulit asli memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. 

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan sejumlah perbedaan mendasar antara kulit sintetis, atau yang juga disebut kulit spon, dan kulit asli. Dari segi material, karakteristik, dan cara perawatan, kami akan mengupas secara tuntas guna membantu Anda memahami material apa yang terbaik untuk kebutuhan Anda.

1. Material

Perbedaan utama antara kulit sintetis dan kulit asli terletak pada materialnya. Sesuai dengan namanya, kulit asli berasal dari kulit hewan, seperti sapi, domba, atau kambing. Kulit ini diolah melalui berbagai metode penyamakan yang rumit dan panjang, sehingga menghasilkan material yang kuat, tahan lama, serta memiliki berbagai warna menarik. 

Namun sayangnya, seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan kulit asli kini dianggap tidak beretika. Sebab, meningkatnya permintaan kulit asli telah mendorong produksi yang masif sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup dan kesejahteraan hewan.

Sebaliknya, kulit sintetis, atau yang juga dikenal sebagai artificial leather atau kulit imitasi, dibuat menggunakan bahan-bahan kimia, seperti poliuretan dan PVC. Bahan-bahan ini diolah sedemikian rupa untuk menyerupai tekstur dan tampilan kulit asli. 

Adapun, keunggulan utama dari jenis kulit ini adalah biaya proses produksinya yang lebih rendah sehingga membuat harganya menjadi lebih terjangkau. Selain itu, kulit sintetis umumnya memiliki bermacam-macam warna dan motif yang lebih menarik dibandingkan dengan kulit asli.

2. Karakteristik

Kulit asli terkenal dengan karakteristiknya yang unik. Setiap helai serat, pori-pori, dan kelembutannya berbeda-beda, tergantung pada jenis hewan asalnya. Hal ini menghasilkan tekstur dan penampilan yang menarik dan beragam, menjadikannya material yang istimewa bagi banyak orang. Bahkan, konon kelembutan kulit asli akan semakin meningkat seiring waktu sehingga memberikan kenyamanan ekstra selama masa penggunaan.

Namun, di balik keindahannya tersebut, kulit asli tidak tahan terhadap noda, kelembapan, dan air. Oleh karena itu, perawatan khusus dan rutin sangatlah penting untuk menjaga keindahan dan daya tahannya tetap optimal selama puluhan tahun.

Di sisi lain, kulit sintetis menawarkan warna dan tekstur yang lebih seragam dan konsisten. Hal ini karena material kulit sintetis diproduksi melalui proses manufaktur yang terkontrol sehingga menghasilkan kulit dengan kualitas yang lebih terjamin. Tidak hanya itu, kulit sintetis umumnya lebih tahan terhadap cuaca dan penggunaan sehari-hari. Material ini tidak mudah menyerap air, sehingga lebih tahan terhadap noda dan jamur. Perawatan kulit sintetis pun cenderung lebih mudah dibandingkan kulit asli.

Perlu diingat bahwa kulit sintetis juga memiliki kelemahan. Jika tidak digunakan dengan hati-hati, kulit sintetis dapat mengelupas dan retak, terutama pada bagian yang terlipat atau terkena gesekan.

3. Cara Perawatan

Dibandingkan kulit sintetis, kulit asli membutuhkan perawatan yang lebih rumit dan intensif. Jenis kulit ini harus sering dibersihkan dengan pembersih khusus agar kelembutan dan keindahannya tetap terjaga. Kulit asli juga harus dijauhkan dari sumber noda, seperti tumpahan air dan makanan, agar tidak menimbulkan kerusakan permanen. Selain itu, kulit asli sebaiknya tidak di tempat yang terlalu kering atau lembap karena dapat menyebabkan permukaannya retak, kering, atau bahkan berjamur.

Sementara itu, perawatan kulit sintetis dapat dilakukan dengan lebih mudah dan praktis. Kulit sintetis dapat dibersihkan menggunakan kain lembut yang dibasahi dengan air hangat dan sabun ringan. Berkat karakteristiknya yang tahan terhadap berbagai noda, kulit sintetis juga tidak memerlukan perawatan yang terlalu intensif. Meski demikian, tetap disarankan untuk menghindari penggunaan bahan pembersih yang keras atau beralkohol yang dapat merusak lapisan permukaan kulit sintetis.

Kesimpulan

Itulah perbedaan antara kulit sintetis, atau kulit spon, dan kulit asli. Memilih antara kulit asli dan kulit sintetis memang tidak mudah karena masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangannya sendiri. Oleh karena itu, pilihlah jenis kulit sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan prioritas Anda. 

Jika Anda mencari material yang tahan lama dengan tampilan dan daya tahan yang luar biasa, kulit asli mungkin merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika Anda membutuhkan opsi yang lebih terjangkau, tahan terhadap berbagai noda, dan tidak memerlukan perawatan intensif, kulit sintetis bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.

Bagi Anda yang memilih kulit sintetis sebagai pilihan utamanya, Tritera hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda. Kami menawarkan berbagai produk kulit sintetis berkualitas tinggi yang didesain dengan beragam warna dan motif menarik. Lebih dari itu, proses produksi kami selalu menggunakan teknologi terbaru dan melalui proses pengawasan ketat, memastikan bahwa Anda mendapatkan kulit sintetis yang terbaik. Dengan kulit sintetis dari Tritera, Anda akan mendapatkan perpaduan sempurna antara estetika dan fungsionalitas.